Pakaian wanita

Pakaian wanita

Ibu era kolonial dengan anak
Anak dengan Ibu
Lukisan oleh Unknown Para wanita zaman kolonial mengenakan pakaian yang berbeda dari wanita saat ini. Pakaian mereka akan dianggap tidak nyaman, panas, dan tidak praktis saat ini. Pakaian wanita terdiri dari beberapa lapis. Wanita pekerja mengenakan pakaian yang terbuat dari katun, linen, atau wol. Wanita kaya sering kali mengenakan pakaian yang lebih lembut dan ringan yang terbuat dari satin dan sutra.

Item Pakaian Wanita Khas

Kebanyakan wanita pada masa kolonial mengenakan pakaian yang sangat mirip. Bahan yang digunakan, kualitas, dan dekorasi pakaian bervariasi tergantung pada kekayaan wanita dan jenis pekerjaannya. Pakaian sering diartikan sebagai 'dress' atau 'undress'. Pakaian formal disebut 'dress' sedangkan pakaian kerja sehari-hari disebut 'undress'.
  • Shift - Pergeseran tersebut merupakan pakaian dalam (underwear) yang dikenakan oleh wanita. Biasanya terbuat dari linen putih dan berbentuk seperti kemeja panjang atau gaun pendek yang sampai ke lutut.
  • Wanita dalam balutan gaun era kolonial
    Wanita Berpakaian
    Foto oleh Ducksters

  • Menginap - Menginap sudah dikenakan selama shift. Tinggal sangat kaku dan tidak nyaman. Itu dilapisi dengan bahan keras seperti tulang, kayu, atau logam agar tetap lurus. Tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk membantu wanita memiliki postur tubuh yang baik.


  • Stoking - Stoking linen panjang atau wol menutupi kaki dan kaki bagian bawah.


  • Petticoats - Petticoats mirip dengan rok. Mereka dikenakan selama shift dan tinggal dan di bawah gaun. Terkadang beberapa lapis rok akan dikenakan untuk menambah kehangatan. Banyak gaun terbuka di bagian depan di mana roknya bisa terlihat.


  • Gaun - Artikel utama pakaian yang dikenakan oleh wanita adalah gaun. Gaun itu dikenakan selama masa inap dan roknya. Seringkali gaun itu memiliki bukaan di depan di mana rok akan terlihat, menjadikan rok sebagai bagian penting dari keseluruhan gaun. Gaun untuk wanita pekerja biasanya terbuat dari bahan seperti wol atau katun. Wanita kaya akan mengenakan gaun sutra halus dengan banyak renda dan dekorasi.


  • Sepatu - Wanita memakai berbagai macam sepatu. Mereka sering dibuat dari kulit, kain tenun, atau bahkan sutra. Mereka dibuat dengan dan tanpa tumit.
Item Pakaian Lainnya

Wanita era kolonial dalam celemek
Wanita di celemek
Foto oleh Ducksters
  • Ruffles lengan - Untuk mendandani gaun, ruffles sering dilampirkan di lengan baju.


  • Muffs - Muffs digunakan untuk menjaga tangan wanita tetap hangat dalam cuaca dingin. Mereka umumnya dilapisi dengan bulu atau ditutupi dengan bulu.


  • Sarung tangan - Sarung tangan atau sarung tangan sering dipakai di segala cuaca. Mereka menutupi dari siku hingga ke tangan dengan jari-jari yang biasanya terbuka.


  • Jubah - Jubah wol tebal dikenakan dalam cuaca dingin. Jubah itu akan pas di leher dan di atas bahu.


  • Celemek - Celemek linen sering dipakai oleh wanita kolonial untuk menjaga kebersihan gaunnya saat bekerja dan memasak.
Headwear

Wanita di zaman kolonial memanjangkan rambut mereka, tetapi mereka jarang membiarkannya terurai. Mereka akan menariknya kembali dan menyembunyikannya di bawah topi atau topi.
  • Topi - Seringkali wanita mengenakan topi sederhana yang terbuat dari linen atau katun. Topi itu mudah diatur dan menjaga rambut wanita itu agar tidak kotor. Topi terkadang sangat sederhana, tetapi bisa juga didandani dengan renda.
  • Wanita yang memakai topi era kolonial
    Tiga gaya topi
    (tutupnya ditampilkan di tengah)
    Foto oleh Ducksters

  • Topi - Wanita hampir selalu memakai topi saat berada di luar untuk melindungi kulit mereka dari sinar matahari. Topi dapat dibuat dari jerami, sutra, atau kain flanel dan dapat dihias dengan berbagai barang seperti pita, bunga, dan bulu.


  • Topi mafia - Topi mafia adalah versi lebih besar dari topi yang menutupi rambut dan memiliki tepi berenda yang mengelilingi wajah. Kadang-kadang disebut 'kap mesin'.
Fakta Menarik tentang Pakaian Wanita di Zaman Kolonial
  • Anak perempuan mulai berpakaian seperti wanita pada usia 5 atau 6 tahun.
  • Beberapa wanita kaya mengenakan sepatu yang sangat halus dengan sol kertas.
  • Wanita sering memakai perhiasan termasuk kalung mutiara, jepit rambut perak, dan anting emas. Wanita Puritan dan Quaker, bagaimanapun, tidak diizinkan memakai perhiasan.
  • Kipas angin adalah aksesori penting bagi wanita kolonial kaya. Kipas terbuat dari kertas, sutra, renda, bambu, gading, dan kayu.
  • Wanita modis terkadang mengenakan rok 'hoop' dengan kerangka keras yang dimasukkan ke dalam rok untuk membantu memberi gaun itu bentuk lonceng.