Seni Pointillisme untuk Anak-Anak

Pointillisme, sebuah gerakan seni pasca-impresionis, muncul pada akhir abad ke-19, terutama dikembangkan oleh pelukis George Seurat dan Paul Signac. Ini melibatkan pembuatan lukisan seluruhnya dari titik-titik kecil berwarna murni, diambil dari ilmu optik untuk menciptakan gambar yang hidup dan kabur jika dilihat dari kejauhan. Teknik ini mencapai puncaknya pada tahun 1880-an dan 1890-an.


Meskipun Pointillisme mungkin merupakan gerakan yang berumur pendek, pendekatan inovatifnya terhadap warna dan komposisi meninggalkan dampak jangka panjang pada dunia seni. Karya Seurat, Signac, dan seniman Pointillist lainnya terus memikat pemirsa dengan semangat dan perhatian cermat terhadap detail. Dengan menjembatani kesenjangan antara seni dan sains, Pointillisme membuka jalan bagi eksplorasi artistik baru dan pemahaman yang lebih dalam tentang interaksi antara warna, cahaya, dan persepsi.

Pointillisme



Gambaran umum

Pointillisme sering dianggap sebagai bagian dari Pasca-impresionis pergerakan. Ini terutama ditemukan oleh pelukis George Seurat dan Paul Signac. Ketika kaum Impresionis menggunakan sedikit cat sebagai bagian dari tekniknya, Pointillisme membawanya ke tingkat berikutnya hanya dengan menggunakan titik-titik kecil warna murni untuk menyusun keseluruhan lukisan.

Kapan gerakan Pointillisme muncul?

Pointillisme mencapai puncaknya pada tahun 1880-an dan 1890-an setelah gerakan Impresionis. Namun banyak konsep dan ide yang terus digunakan oleh seniman di masa depan.

Apa ciri-ciri Pointillisme?

Berbeda dengan beberapa gerakan seni, Pointillisme tidak ada hubungannya dengan pokok bahasan lukisan. Ini adalah cara khusus untuk mengaplikasikan cat pada kanvas. Dalam Pointillisme, lukisan seluruhnya terdiri dari titik-titik kecil berwarna murni. Lihat contoh di bawah ini.


Lihat titik-titik yang membentuk pria dari lukisan Seurat, The Circus
Pointillisme menggunakan ilmu optik untuk menciptakan warna dari banyak titik kecil yang ditempatkan begitu dekat satu sama lain sehingga akan kabur menjadi gambar yang terlihat oleh mata. Ini adalah cara kerja layar komputer yang sama saat ini. Piksel di layar komputer sama seperti titik-titik pada lukisan Pointillist.

Contoh Pointillisme

Suatu Minggu Sore di Pulau La Grande Jatte(Georges Seurat)

Lukisan ini adalah lukisan Pointillisme yang paling terkenal. Itu adalah mahakarya George Seurat. Tingginya lebih dari 6 kaki dan lebar 10 kaki. Setiap bagian lukisan dibuat dengan titik-titik kecil berwarna murni. Seurat mengerjakannya selama sekitar dua tahun. Anda dapat melihatnya hari ini di Institut Seni Chicago.


Minggu di Pulau La Grande Jatte
(Klik gambar untuk melihat versi lebih besar)
Minggu(Paul Signac)

Paul Signac mempelajari Pointillisme dengan George Seurat. Di dalam lukisan ituMingguAnda bisa melihat tekniknya. Warnanya sangat cerah dan garis-garisnya cukup tajam jika dilihat dari kejauhan. Lukisan itu menggambarkan sepasang suami istri khas Paris yang menghabiskan Minggu sore bersama di rumah mereka.


Minggu oleh Paul Signac
(Klik gambar untuk melihat versi lebih besar)
Pagi, Pedalaman(Maksimilien Luce)

Luce menggunakan Pointillisme ketika melukis pemandangan orang-orang di tempat kerja. Lukisan ini memperlihatkan seorang pria bersiap-siap berangkat kerja di pagi hari. Warnanya cerah dan Anda dapat melihat sinar matahari pagi memasuki ruangan melalui jendela.


Pagi, Interior oleh Maximilien Luce
(Klik gambar untuk melihat versi lebih besar)
Artis Pointillisme Terkenal
  • Charles Angrand - Angrand bereksperimen dengan Pointillisme. Dalam beberapa karya dia menggunakan cat titik-titik kecil yang halus. Dalam karya lain ia menggunakan cat yang lebih besar untuk mendapatkan efek yang lebih kasar.
  • Maximilien Luce - Seorang Neo-impresionis Perancis, Luce menggunakan Pointillisme dalam banyak karyanya. Mungkin lukisan Pointillismenya yang paling terkenal adalah serangkaian lukisan Notre Dame.
  • Theo Van Rysselberghe - Van Rysselberghe melukis beberapa lukisan dengan teknik Pointillism. Yang paling terkenal mungkin adalah potret isteri dan anak perempuannya. Di kemudian hari dalam karirnya dia akan kembali ke sapuan kuas yang lebih luas.
  • Georges Seurat - Seurat adalah pendiri Pointillisme. Ia mempelajari ilmu warna dan optik untuk menemukan teknik baru ini.
  • Paul Signac - Signac adalah bapak pendiri Pointillisme lainnya. Ketika Seurat meninggal dalam usia muda, Signac terus bekerja dengan Pointillisme dan meninggalkan warisan besar karya seni yang menggunakan gaya tersebut.
Fakta Menarik tentang Pointillisme
  • Seurat menyebut gaya lukisan Divisionism ketika ia menemukannya, namun namanya berubah seiring berjalannya waktu.
  • Semakin kecil titik-titiknya, semakin jelas lukisannya dan semakin tajam garisnya, seperti halnya resolusi layar pada monitor komputer.
  • Dalam banyak hal, Pointillisme merupakan ilmu sekaligus seni.
  • Vincent Van Gogh bereksperimen dengan teknik Pointillism. Hal ini terlihat pada potret dirinya pada tahun 1887.
  • Gaya ini sering kali menggunakan titik-titik warna pelengkap untuk membuat subjeknya lebih hidup. Warna komplementer adalah warna yang warnanya berlawanan, misalnya merah dan hijau atau biru dan jingga.