Frederick Douglass

Frederick Douglass

  • Pendudukan: Abolisionis, aktivis hak-hak sipil, dan penulis
  • Lahir: Februari 1818 di Talbot County, Maryland
  • Meninggal: 20 Februari 1895 di Washington, D.C.
  • Terkenal karena: Mantan budak yang menjadi penasehat presiden
Biografi:

Di mana Frederick Douglass tumbuh?

Frederick Douglass lahir di sebuah perkebunan di Talbot County, Maryland. Ibunya adalah seorang budak dan ketika Frederick lahir, dia menjadi budak juga. Nama lahirnya adalah Frederick Bailey. Dia tidak tahu siapa ayahnya atau tanggal pasti lahirnya. Dia kemudian memilih 14 Februari untuk dirayakan sebagai hari ulang tahunnya dan memperkirakan bahwa dia lahir pada tahun 1818.

Hidup sebagai Budak

Hidup sebagai budak sangatlah sulit, terutama bagi seorang anak kecil. Pada usia muda tujuh tahun, Frederick dikirim untuk tinggal di perkebunan Wye House. Dia jarang melihat ibunya yang meninggal ketika dia berumur sepuluh tahun. Beberapa tahun kemudian, dia dikirim untuk melayani keluarga Auld di Baltimore.

Belajar Membaca

Sekitar usia dua belas tahun, istri majikannya, Sophia Auld mulai mengajari Frederick alfabet. Itu melanggar hukum pada saat itu untuk mengajar budak membaca dan ketika Tuan Auld mengetahuinya, dia melarang istrinya untuk terus mengajar Douglass. Namun, Frederick adalah seorang pemuda yang cerdas dan ingin belajar membaca. Seiring waktu, dia diam-diam belajar membaca dan menulis dengan mengamati orang lain dan mengamati anak-anak kulit putih di sekolah mereka.

Setelah Douglass belajar membaca, dia membaca koran dan artikel lain tentang perbudakan. Dia mulai membentuk pandangan tentang hak asasi manusia dan bagaimana orang harus diperlakukan. Dia juga mengajari budak lain cara membaca, tetapi hal ini akhirnya membuatnya mendapat masalah. Dia dipindahkan ke pertanian lain di mana dia dipukuli oleh pemilik budak dalam upaya untuk mematahkan semangatnya. Namun, ini hanya memperkuat tekad Douglass untuk mendapatkan kebebasannya.

Escape to Freedom

Pada tahun 1838, Douglass dengan hati-hati merencanakan pelariannya. Dia menyamar sebagai seorang pelaut dan membawa dokumen yang menunjukkan bahwa dia adalah seorang pelaut kulit hitam yang bebas. Pada 3 September 1838 dia naik kereta ke utara. Setelah 24 jam perjalanan, Douglass tiba di New York sebagai orang bebas. Pada titik inilah dia menikahi istri pertamanya, Anna Murray, dan mengambil nama belakang Douglass. Douglass dan Anna menetap di New Bedford, Massachusetts.

Abolisionis

Di Massachusetts, Douglass bertemu dengan orang-orang yang menentang perbudakan. Orang-orang ini disebut abolisionis karena mereka ingin 'menghapus' perbudakan. Frederick mulai berbicara di pertemuan tentang pengalamannya sebagai budak. Dia adalah seorang pembicara yang sangat baik dan menyentuh orang-orang dengan ceritanya. Dia menjadi terkenal, tetapi ini juga membuatnya terancam ditangkap oleh mantan pemilik budaknya. Untuk menghindari penangkapan, Douglass melakukan perjalanan ke Irlandia dan Inggris di mana dia terus berbicara kepada orang-orang tentang perbudakan.

Penulis

Douglass menuliskan kisah perbudakannya dalam sebuah otobiografi berjudulNarasi Kehidupan Frederick Douglass. Buku itu menjadi buku terlaris. Nanti, dia akan menulis dua cerita lagi tentang hidupnya termasukPerbudakan Saya dan Kebebasan SayadanKehidupan dan Zaman Frederick Douglass.

Hak perempuan

Selain berbicara untuk kebebasan budak, Douglass percaya pada persamaan hak semua orang. Dia blak-blakan mendukung hak perempuan untuk memilih. Dia bekerja dengan aktivis hak perempuan seperti Elizabeth Cady Stanton dan menghadiri konvensi hak-hak perempuan pertama yang diadakan di Seneca Falls, New York pada tahun 1848.

Perang sipil

Selama Perang sipil , Douglass memperjuangkan hak-hak tentara kulit hitam. Ketika Selatan mengumumkan bahwa mereka akan mengeksekusi atau memperbudak tentara kulit hitam yang ditangkap, Douglass bersikeras Presiden Lincoln menanggapi. Akhirnya, Lincoln memperingatkan Konfederasi bahwa untuk setiap tahanan Union yang terbunuh, dia akan mengeksekusi seorang tentara pemberontak. Douglass juga mengunjungi Kongres AS dan Presiden Lincoln untuk menuntut upah dan perlakuan yang sama terhadap tentara kulit hitam yang bertempur dalam perang.

Kematian dan Warisan

Douglass meninggal pada 20 Februari 1895 karena serangan jantung atau stroke. Warisannya tetap hidup, bagaimanapun, dalam tulisannya dan banyak monumen seperti Jembatan Memorial Frederick Douglass dan Situs Sejarah Nasional Frederick Douglass.

Fakta Menarik tentang Frederick Douglass
  • Douglass menikah dengan istri pertamanya Anna selama 44 tahun sebelum dia meninggal. Mereka memiliki lima anak.
  • John Brown mencoba membuat Douglass berpartisipasi dalam penyerbuan di Harpers Ferry , tapi menurut Douglass itu ide yang buruk.
  • Dia pernah dinominasikan sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat oleh Partai Hak Setara.
  • Dia bekerja dengan Presiden Andrew Johnson tentang hak pilih hitam (hak untuk memilih).
  • Dia pernah berkata bahwa 'Tidak ada orang yang bisa memasang rantai di pergelangan kaki sesamanya tanpa akhirnya menemukan ujung yang lain diikat di lehernya sendiri.'