Kehidupan Sehari-hari di Tiongkok Kuno

Kehidupan sehari-hari

Sejarah untuk Anak-Anak >> Tiongkok Kuno

Hidup sebagai Petani

Mayoritas orang di Tiongkok Kuno adalah petani. Meskipun mereka dihormati karena makanan yang mereka sediakan untuk orang Tionghoa lainnya, mereka menjalani kehidupan yang keras dan sulit.

Petani tipikal tinggal di desa kecil dengan sekitar 100 keluarga. Mereka bekerja di pertanian keluarga kecil. Meskipun mereka memiliki bajak dan terkadang menggunakan hewan seperti anjing dan lembu untuk melakukan pekerjaan tersebut, sebagian besar pekerjaan dilakukan dengan tangan.

Orang-orang di Tiongkok Kuno
Perjamuan Malamoleh Huang Shen Bekerja untuk Pemerintah

Para petani harus bekerja untuk pemerintah sekitar satu bulan setiap tahun. Mereka bertugas di militer atau mengerjakan proyek konstruksi seperti membangun kanal, istana, dan tembok kota. Petani juga harus membayar pajak dengan memberikan persentase hasil panen kepada pemerintah.

Makanan

Jenis makanan yang dimakan orang bergantung pada tempat tinggal mereka. Di utara tanaman utama adalah biji-bijian yang disebut millet dan di selatan tanaman utama adalah padi. Akhirnya beras menjadi makanan pokok bagi sebagian besar negara. Peternak juga memelihara hewan seperti kambing, babi, dan ayam. Orang yang tinggal dekat sungai juga makan ikan.

Kehidupan di Kota

Hidup sangat berbeda bagi mereka yang tinggal di kota. Orang-orang di kota melakukan berbagai pekerjaan termasuk pedagang, pengrajin, pejabat pemerintah, dan sarjana. Banyak kota di Tiongkok Kuno tumbuh sangat besar dengan beberapa memiliki populasi berjumlah ratusan ribu orang.

Kota-kota Cina dikelilingi tembok-tembok kokoh yang terbuat dari tanah yang padat. Setiap malam gerbang kota dikunci dan tidak ada yang diizinkan masuk atau meninggalkan kota setelah gelap.

Kehidupan keluarga

Keluarga Tionghoa diperintah oleh bapak rumah. Istri dan anak-anaknya dituntut untuk menaati dia dalam segala hal. Wanita umumnya mengurus rumah dan membesarkan anak-anak. Pasangan pernikahan ditentukan oleh orang tua dan preferensi anak untuk menikah seringkali berdampak kecil pada pilihan orang tua.

Sebagian besar kehidupan keluarga Tionghoa adalah rasa hormat dari orang yang lebih tua. Anak-anak dari segala usia, bahkan orang dewasa, dituntut untuk menghormati orang tua mereka. Penghormatan ini berlanjut bahkan setelah orang meninggal. Orang Cina sering berdoa kepada leluhur mereka dan mempersembahkan korban kepada mereka. Menghormati orang yang lebih tua juga merupakan bagian dari agama Konfusianisme.

Sekolah

Hanya anak laki-laki kaya yang bersekolah di Tiongkok Kuno. Mereka belajar menulis menggunakan kaligrafi. Mereka juga belajar tentang ajaran Konfusius dan belajar puisi. Ini adalah keterampilan penting bagi pejabat pemerintah dan bangsawan.

Kehidupan Wanita

Kehidupan wanita di Tiongkok Kuno sangat sulit. Mereka dianggap kurang berharga dibandingkan laki-laki. Kadang-kadang ketika seorang bayi perempuan lahir, dia dimasukkan ke luar untuk mati jika keluarganya tidak menginginkannya. Ini dianggap oke di masyarakat mereka. Wanita tidak bisa menentukan siapa yang akan mereka nikahi.

Fakta Menarik tentang Kehidupan Sehari-hari di Tiongkok Kuno
  • Pedagang dianggap sebagai kelas pekerja terendah. Mereka tidak diizinkan mengenakan sutra atau naik kereta.
  • Gadis-gadis muda mengikat kaki mereka dengan menyakitkan untuk mencegah kaki mereka tumbuh karena kaki kecil dianggap menarik. Hal ini sering menyebabkan kaki mereka cacat dan sulit berjalan.
  • Tiga generasi (kakek nenek, orang tua, dan anak) biasanya tinggal serumah.
  • Kebanyakan rumah di kota memiliki halaman di tengah yang terbuka ke langit.
  • Teh menjadi bagian penting dari budaya Tionghoa sekitar abad ke-2. Itu disebut 'cha'.